MARI
MELIHAT NEGERI ORANG
Salah satu cara mensyukuri hidup adalah dengan dengan
berpetualang di alam, melihat budaya baru dan bertemu dengan orang orang baru.
Saya bukanlah tipe orang yang bisa berdiam diri di suatu tempat. Saya adalah
orang yang menikmati bepergian ke tempat tempat baru dan bertemu dengan orang
orang baru. Saya berprinsip tidak takut pergi kemanapun selama masih satu
bahasa, bahasa Indonesia. Saya sangat senang mendaki gunung dan telah
mengunjungi berbagai daerah di Indonesia. Saya begitu menikmati budaya setempat
dan berbaur dengan masyarakat lokal. Menikmati alam bagi saya adalah salah satu
cara merasakan kebesaran sang Pencipta.
Dan kemudian Air Asia merubah prinsip tersebut…
|
The Bund |
Mendengar cerita teman teman yang sudah bepergian ke
luar negeri, saya merasa prinsipnya harus dirubah : jangan takut pergi kena
saja walaupun berbeda bahasa. Walaupun kemampuan berbahasa Inggris pas pasan, saya
berniat untuk melihat negeri orang.
Tahun lalu saya akhirnya berhasil mewujudkan keinginan itu. Pada bulan Agustus
2013, Air Asia membawa saya terbang ke Tiongkok. Walaupun tidak mengerti bahasa
mandarin, saya selalu ingin mengunjungi negeri ini. Tujuan utama saya adalah
melihat Great Wall. Berangkat dengan rute Medan – Kuala Lumpur – Shanghai dan
pulang dengan rute yang berbeda Beijing – Kuala Lumpur – Medan. Dengan waktu
yang terbatas, Saya sangat menikmati perjalanan di Shanghai dan Beijing. Saat
itu suhu udara di Tiongkok sedang panas panasnya. Suhu di siang hari bisa
mencapai 38 derajat Celcius. Medan saja yang panas suhunya tidak pernah mencapai segitu. Di Shanghai saya menikmati berjalan di Nanjing
Road yang konon katanya adalah jalan paling terkenal seantero negeri. Mendatangi
The Bund tepian sungai Huangpu tempat memandang gedung gedung yang menjadi
landmark kota. Naik kapal wisata di malam hari menyusuri sungai Huangpu dan
menyaksikan gemerlapnya lampu di gedung gedung landmark Shanghai dalam Huangpu River
Cruise. Menyaksikan piawainya aksi
akrobatik kelas wahid di World Circus – ERA . Melihat patung lilin tokoh tokoh
terkenal dunia dan idola lokal di Tiongkok di Madame Tussaud Museum.
|
View From River Cruise |
|
Mandela di Madame Tussaud |
|
Nanjing Road |
|
World Circus - ERA |
|
Bullet Train Up To 299 Km/Jam |
Kemudian saya berangkat ke Beijing menggunakan Bullet
Train. Sebenarnya lebih murah dan cepat menggunakan pesawat, tetapi saya ingin
merasakan naik kereta peluru ini. Maklum di Indonesia belum ada. Di Beijing
saya mengunjungi Tiananmen Square yang luasnya bukan main. Menikmati suasana
ramainya Wangfujing Night Market yang menjajakan menu makanan tidak lazim
seperti sate kelabang, kalajengking, kecoa, kadal , dan sop bintang laut walaupun
saya tidak berani mencoba makanan makanan tersebut. Belanja murah sepuasnya di
Qianmen Street. Pastinya kalau ke Beijing, ada Great Wall yang tidak boleh
dilewatkan. Akhirnya keinginan saya melihat Great Wall ini terwujud juga. Jujur
saya sangat mengagumi Great Wall ini dari banyak literatur yang saya baca. Saya
mengunjungi Great Wall dari Badaling dan sangat kagum betapa panjang tembok
raksasa ini. Tapi ternyata ada juga kisah sedih karena pembangunannya memakan
banyak korban jiwa. Karena kendala bahasa saya punya pengalaman kesasar dan
salah pesan makanan. Sungguh ada sensani tertentu dalam keadaan terasing di
negeri orang. Pengalaman pertama di luar negeri membuat saya kecanduan dan
tentu saja berniat untuk mengulanginya lagi.
|
Wangfujing Night Market |
|
Great Wall Badaling |
|
Great Wall |
|
Forbidden City |
|
Qianmen |
|
Pusat Souvenir Qianmen |
Liburan lebaran tahun 2014 ini saya menemani ibu
berobat ke Penang. Kami menggunakan Air Asia rute Medan-Penang PP. Penerbangan beralangsung
singkat hanya 45 menit. Mayoritas penumpang adalah orang orang Indonesia yang
ingin berobat ke Penang dan Kru Air Asia rute ini terlihat sangat familiar dan
terlatih menangani penumpang.
Melihat negeri orang sungguh mengasikkan dan
memperkaya pengalaman diri. St. Augustine pernah mengatakan bahwa dunia adalah
sebuah buku dan siapa yang tidak pernah bepergian dia hanya membaca satu halaman
saja. Air Asia membantu kita untuk membuka halaman berikutnya. Mari pergi
kemana saja, selama ada Air Asia.